Peranan
Karya Wisata Sebagai Media Pembelajaran
Sebuah pembelajaran yang efektif sangat diperlukan media
pembelajaran pendukung, salah satunya adalah karya wisata yang mana akan membuat
siswa lebih kreatif, inovatif, serta memotivasi siswa dalam proses pembelajaran.
Makna kata "karya" artinya kerja dan "wisata"
berarti bepergian, jadi dapat disimpulkan bahwa “karya wisata” adalah pergi
bekerja. Karya
wisata sebagai media pembelajaran secara
umum adalah alat bantu proses belajar
mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang
pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pembelajar
sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas dan
mendalam mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia dan metode yang
dimanfaatkan untuk tujuan
pembelajaran /
pelatihan.
Dalam proses pembelajaran, siswa sebagai subjek yang memiliki
berbagai macam pribadi dan karakteristik yang berbeda – beda. Maka dari itu
guru sebagai fasilitator dalam pelaksanaan pendidikan harus mudah memberikan
kemudahan kepada anak didiknya untuk mempelajari berbagi hal dengan menggunakan
media pembelajaran yang tepat seperti karya wisata. Karya wisata atau field trip dalam pengertian
pendidikan adalah kunjungan siswa keluar sekolah untuk mempelajari obyek
tertentu sebagai bagian integral dari kegiatan kurikulum di sekolah, atau
dengan kata lain bahwa karya wisata adalah suatu kunjungan ke suatu tempat di
luar kelas yang dilaksanakan sebagai bagian integral dari seluruh kegiatan
akademis dan terutama dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Sebelum melaksanakan karya wisata sebagai media pembelajaran, harus
memperhatikan hal – hal sebagai berikut:
ü
Kepentingan didaktis. ( kepentingan
berdasarkan ilmu mengajar). Mengajar harus memperhatikan misalnya prinsip
keberagaman dan lingkungan untuk menghindarkan timbulnya verbalisme. (mengetahui
kata akan tetapi tidak mengetahui isi pengertian kata tersebut).
ü
Kepentingan objeknya,
seperti yang telah di uraikan diatas tadi. Karena objeknya
itu memang sangat perlu untuk didatangi secara langsung, diharapkan dengan
mempelajari dan menelitinya secara langsung, siswa akan sangat lebih mudah
untuk mengetahui objek yang dipelajari.
ü
Kepentingan
guru sendiri. Untuk
memperkaya pengetahuan dan pengalaman guru alangkah baiknya jika ia
bersama-sama murid-muridnya berkaryawisata ke tempat dimana objek itu terdapat.
Pengetahuan dan pengalaman itu akan berguna bagi kepentingan tugas mengajarnya
di kemudian hari.
ü
Kepentinan
anak murid atau peserta didik
untuk menambah pengalaman dan memperluas pengetahuan.
Faktor – faktor penggunaan karya wisata sebagai
media pembelajaran berdasarkan objeknya yaitu:
v Obyek yang akan mengalami perubahan atau kerusakan jika dipindahkan dari
tempatnya: Contohnya adalah telur-telur ayam
yang sedang ditetaskan dalam mesin peneras. Telur-telur yang sedang ditetaskan
itu tidak boleh diangkat, dipegang-pegang atau dipindahkan dari ruangan alat
penetas ke ,meja guru. Telur-telur yang sedang ditetaskan akan rusak, tidak
bisa menjadi anak ayam, jika telur-telur itu dipegang pagang, diangkat-angkat,
apalagi jika dengan tangan yang tidak steril. Karena itu cara yang
sebaik-baiknya mengajarkan bagaimana proses menetaskan telur ialah dengan
membawa murid - murid
ketempat peternakan ayam dimana ada mesin-mesin penetas telur yang dapat
dilihat.
v Obyek yang diukur berdasarkan berat yang terlampau: suatu objek
yang berat tentu saja tidak bisa dijadikan media pembelajaran di dalam kelas
atau sekolah. Contoh: perahu layar karena beratnya tentu saja perahu layar
tidak bisa di masukan kedalam sekolah dan seperti yang diketahui pada umumnya
bahwa subjek yaitu siswa dan guru lah yang harus mendatangi objek tersebut ke
daerah pesisir pantai bukan sebaliknya karena objeknya terlampau berat.
v Obyek yang berbahaya jika dibawa ke kelas atau sekolah: jika guru
menjelaskan materi yang berhubungan dengan binatang peliharaan dan binatang
buas. Dalam hal ini, guru dan sisa bisa mengunjungi peternakan atau melakukan
perjalanan ke taman safari dimana keselamatan dan keamanan terjamin. Karena
binatang tersebut tidak mungkin dibawa ke dalam kelas atau sekolah.
v Obyek yang memang ada pada tempat tersebut: jika guru memberikan
pelajaran sejarah dan menjelaskan kepada gurunya mengenai sejarah candi Prambanan. Dalam hal ini murid – murid ingin mengetahui keadaan candi Prambanan
secara nyata, jadi objek ini harus di kunjungi ke Yogyakarta karena hanya disanalah
letak candi Prambanan dan terjadilah perjalanan karya wisata bagi siswa dan
guru tersebut.
Kelebihan Karya Wisata Sebagai
Media Pembelajaran
1.
1. Semua siswa yang terlibat pada
karya wisata merupakan partisipasi yang bagus karena dapat melihat, mengamati,
mengalami, menghayati semua objek yang dikunjungi serta peranan petugas yang
berada di tempat tersebut. Jadi hal ini merupakan pengalaman yang berharga bagi
mereka.
2. 2. Melatih mental siswa adalah salah
satu kelebihan dari karya wisata, kesempatan ini akan melatih mereka untuk
berinterakasi dilingkungan luar bukan saja dilingkungan sekolah bahkan kelas
saja.
3. Rasa tanggung jawab akan tumbuh pada diri setiap siswa karena siswa
harus menemukan sumber informasi yang pertama untuk memecahkan segala persoalan
yang dihadapi, sehingga mereka menemukan bukti kebenaran teorinya atau
mencobakan teorinya ke dalam praktek.
Kekurangan
Karya Wisata Sebagai Media Pembelajaran yaitu:
1. Waktu yang dibutuhkan dalam melaksanakan karya
wisata sangatlah banyak jika dibandingkan dengan melaksanakan pembelajaran di
kelas
2. Guru terkadang kualahan jika mengatasi murid – murid di luar sekolah
dalam rangka melakukan observasi. Perhatian murid-murid lebih terpengaruh oleh
situasi disekitar obyek sehingga pemusatan perhatian pada waktu observasi
dilakukan memerlukan pengawasan yang ketat dari Guru. Dalam hal ini, siswa
tidak berlaku disiplin atau tertib.
3. Besar kemungkinan pada saat
perjalanan wisata yang tidak dilengkapi dengan keamanan akan menimbulkan
kecelakaan pada murid – murid selama melaksanakan karya wisata.
REFERENSI
Nasution, S, Dedaktik Asas-Asa Mengajar, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2010), Cet. 4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar